Observasi dan Wawancara
Dalam melakukan penelitian,
khususnya penelitian kualitatif harus melewati beberapa prosedur untuk
mendapatkan hasil sesuai tujuan. Dalam penelitian kualitatif, perolehan data
merupakan hal yang sangat urgent. Peneliti dan perjalanan penelitian bergantung
pada data yang diperoleh. Untuk memperoleh data, tentunya harus melakukan
asesmen terlebih dahulu. Penggalian data dapat dilakukan dengan banyak cara.
Namun yang akan dibahas pada kali ini adalah observasi dan wawancara.
Observasi dan wawancara sudah
menjadi alat asesmen yang paling dasar dalam penelitian dan harus wajib ada.
Menurut Patton, tujuan dari observasi sendiri adalah untuk memahami aktivitas
-aktivitas yang berlangsung, menjelaskan siapa saja orang - orang yang terlibat
di dalam suatu aktivitas, memahami makna dari suatu kejadian, serta
mendeskripsikan setting yang terjadi pada suatu aktivitas. Namun pada dasarnya,
observasi dilakukan untuk mengamati hal - hal yang kurang disadari oleh orang
lain. Dan observasi ini menjadi metode yang paling mudah untuk memperoleh data
bila dibandingkan dengan metode yang lain.
Sedangkan wawancara adalah upaya
yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan atau
pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu dari
seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab. Wawancara menjadi metode
pengumpulan data yang mudah dan efektif pula karena wawanara dapat
memberikan keterangan secara langsung
dari pihak subjek. Sehingga sangat mendukung perolehan data dan hasilnya.
Wawancara juga memiliki banyak
jenis dan bentuk. Diantaranya ada wawancara terbuka, tertutup, wawancara
kelompok, wawancara individual,dan lain - lain. Sama halnya dengan wawancara,
observasi juga memiliki banyak bentuk diantaranya observasi terstruktur,
observasi tidak terstruktur,observasi partisipan, observasi non partispan, dan
banyak lagi.
Selain metode observasi dan
wawancara, banyak metode - metode yang lain yang bisa digunakan untuk mendukung
perolehan data sesuai dengan konteks, situasi dan kondisi kebutuhan.
TUJUAN OBSERVASI
• Menjaring
perilaku manusia sebagaimana perilaku itu terjadi dalam kenyataan yang
sebenarnya
• Mendeskripsikan
kehidupan sosial yang sebenarnya
• Melakukan
eksplorasi
ALASAN PENGGUNAAN
• Dasar
semua ilmu pengetahuan
• Pelik
(Tidak ada pengamatan dua orang yang sama)
• Proses
aktif dan selektif
• Didasarkan
atas pengalaman secara langsung (melihat, mendengar, mencatat perilaku/kejadian
yang sebenarnya)
• Memperjelas
hal-hal yang meragukan (yang tidak terungkap dalam wawancara, di luar persepsi
responden, shg memperoleh data yang komprehensif)
Alasan penggunaan (Lanjutan)
• Mampu
memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi, memahami
situasi-situasi yang rumit dan kompleks, shg memperoleh pandangan yang holistic
• Memperoleh
kesan pribadi
• Memungkinkan
pengamat menemukan sesuatu yang baru (discovery)
KOMPONEN YANG DIAMATI
• Ruang/tempat
(aspek fisik/ obyek/benda-benda yang terdapat di tempat itu)
• Pelaku
peristiwa (semua orang yang terlibat dalam situasi, tujuan apa yang ingin
dicapai orang, makna perbuatan orang, perasaan, emosi yang dirasakan dan
dinyatakan)
• Aktivitas/kegiatan
(apa yang dilakukan orang dalam situasi itu, perbuatan/ tindakan/ kejadian/
peristiwa/rangkaian kegiatan/ waktu dan urutan kegiatan)
JENIS-JENIS OBSERVASI
• PARTISIPATIF
• NON
PARTISIPATIF
• SISTEMATIK
(STRUCTURED)
• NON
SISTEMATIK
• EXPERIMENTAL
OBSERVASI PARTISIPATIF
• Pengamatan yang dilakukan dengan
cara observer ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam
situasi obyek yang diselidiki
NON PARTISIPATIF
• Pasif
• Observer
tidak berperan serta ikut ambil bagian
kehidupan observee
• Observer
hanya sebagai penonton
SISTEMATIK
• Observasi
berstruktur
• Menggunakan
pedoman observasi
• Mempersiapkan
instrumen observasi dengan kerangka/struktur yang jelas
• Mengklasifikasikan
faktor-faktor yang akan diobservasi
• Kategori
yang lebih spesifik, terbatas, terarah, dan sistematis
NON SISTEMATIK
• Tidak
menggunakan pedoman observasi secara berstruktur
• Mengamati
apa yang ada di tempat peristiwa pada saat itu dengan menggunakan frame yang ada di dalam pemikiran atau mind
observer
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
• Mengamati
perlakuan yang dikondisikan
• Dengan
sengaja menciptakan situasi/ kondisi di suatu tempat/ ruangan tertentu
• Kondisi
yang diatur dan dikendalikan sedemikian rupa • Observer mengamati gejala yang
muncul sebagai hasil pengkondisian
PANDUAN OBSERVASI
• CHECKLIST
(DAFTAR CEK)
• RATING SCALE
• CATATAN
BERKALA
• ANECDOTAL
RECORD
CHECKLIST (DAFTAR CEK)
• Alat
observasi yang terdiri dari daftar item yang berisi
nama-nama obyek/ subyek
dan faktor-faktor yang diobservasi.
• Ada
tidaknya faktor-faktor yang diobservasi
• Memberikan
cek “ya” atau “tidak”
RATING SCALE
• Pencatatan
terhadap suatu obyek/ peristiwa/ gejala menurut tingkatannya
• Daftar berisi tingkatan atau peringkat
perilaku
• Berbentuk
kuantitas, deskripsi, atau klasifikasi
CATATAN BERKALA
• Observer
hanya mencatat pada waktuwaktu tertentu saja
• Mencatat
kesan-kesan yang umum
ANECDOTAL RECORD
• Daftar
catatan perilaku-perilaku yang dianggap spesial/ penting/ istimewa tentang apa
dan bagaimana kejadian yang sebenarnya
• Bukan
apa menurut pendapatnya
WAWANCARA WAWANCARA/INTERVIEW
• BATASAN
• TUJUAN
• ALASAN
PENGGUNAAN • ISI WAWANCARA
• URUTAN
PERTANYAAN
• RUMUSAN
PERTANYAAN
• JENIS-JENIS
WAWANCARA
BATASAN
• Wawancara
merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan
melalui komunikasi verbal dengan
cara mengadakan tanya jawab baik
langsung atau tidak langsung dengan responden
TUJUAN
• Untuk mengetahui apa yang
terkandung
dalam pikiran, perasaan,
dan pandangan responden
tentang dirinya, orang lain, dan
dunia sekitarnya
ALASAN PENGGUNAAN
• Dapat
dilakukan kepada setiap individu tanpa dibatasi usia atau kemampuan membaca
• Dilakukan
secara face to face, langsung berhubungan dengan sumber data
• Fleksibel
dan dinamis
• Mampu
memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi
ISI WAWANCARA
• Perbuatan
responden (apa yang telah / lazim dilakukannya)
• Pendapat,
pandangan, tanggapan, tafsiran, atau pikiran responden tentang dirinya, orang
lain, dan dunianya
• Perasaan
responden, respon-respon emosional (kecemasan, ketakutan, senang, gembira,
kecurigaan, kejengkelan terhadap sesuatu)
Lanjutan
• Pengetahuan
responden (fakta, konsep, prinsip tentang apan yang diketahuinya)
• Pengindraan
responden (apa yang dilihat, didengar, diraba, dicium/dikecapnya)
• Pengalaman
responden (latar belakang pendidikan, pekerjaan, asal daerah, tempat tinggal,
keluarga dsb)
URUTAN PERTANYAAN
• Dimulai
dengan pertanyaan kejadian di masa sekarang (pekerjaan, tindakan responden)
• Tidak
dimulai dengan hal-hal yang kontroversi, sensitif, bertentangan merusak
kesantaian suasana
RUMUSAN PERTANYAAN (yang perlu
dihindari)
• Mengajukan
pertanyaan yang dikotomis (ya-tidak)
• Terlampau
mempengaruhi, membatasi, mengikat, dan mengatur jawaban responden
• Memojokkan
responden (sukar dijawab, sensitif, memalukan)
• Menimbulkan
sikap defensif
• Pertanyaan
majemuk (dua soal dalam satu pertanyaan), ambigou (menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda)
JENIS-JENIS WAWANCARA
• LANGSUNG
• TAK
LANGSUNG
• TERSTRUKTUR
• TAK
TERSTRUKTUR
WAWANCARA LANGSUNG
• Melakukan komunikasi verbal
dengan orang yang menjadi sumber data secara langsung, tanpa
perantara, baik tentang diri dan
segala sesuatu yang berhubungan
dengan dirinya
TAK LANGSUNG
• melakukan komunikasi verbal
melalui perantara
TERSTRUKTUR
• Wawancara dengan menggunakan
pedoman yang telah disusun secara
rinci,
sistematis, sehingga menyerupai
checklist
• Interviewer hanya membubuhkan
tanda cek pada nomor yang sesuai
TAK TERSTRUKTUR
• Responden mendapat kebebasan dan
kesempatan untuk mengeluarkan
pendapat, buah pikiran, pandangan,
perasaannya tanpa diatur ketat
oleh interviewer dengan tujuan
untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai responden.
REFRENSI