Wednesday, May 25, 2016



Observasi dan Wawancara

Dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian kualitatif harus melewati beberapa prosedur untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan. Dalam penelitian kualitatif, perolehan data merupakan hal yang sangat urgent. Peneliti dan perjalanan penelitian bergantung pada data yang diperoleh. Untuk memperoleh data, tentunya harus melakukan asesmen terlebih dahulu. Penggalian data dapat dilakukan dengan banyak cara. Namun yang akan dibahas pada kali ini adalah observasi dan wawancara.

Observasi dan wawancara sudah menjadi alat asesmen yang paling dasar dalam penelitian dan harus wajib ada. Menurut Patton, tujuan dari observasi sendiri adalah untuk memahami aktivitas -aktivitas yang berlangsung, menjelaskan siapa saja orang - orang yang terlibat di dalam suatu aktivitas, memahami makna dari suatu kejadian, serta mendeskripsikan setting yang terjadi pada suatu aktivitas. Namun pada dasarnya, observasi dilakukan untuk mengamati hal - hal yang kurang disadari oleh orang lain. Dan observasi ini menjadi metode yang paling mudah untuk memperoleh data bila dibandingkan dengan metode yang lain.

Sedangkan wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab. Wawancara menjadi metode pengumpulan data yang mudah dan efektif pula karena wawanara dapat memberikan  keterangan secara langsung dari pihak subjek. Sehingga sangat mendukung perolehan data dan hasilnya.

Wawancara juga memiliki banyak jenis dan bentuk. Diantaranya ada wawancara terbuka, tertutup, wawancara kelompok, wawancara individual,dan lain - lain. Sama halnya dengan wawancara, observasi juga memiliki banyak bentuk diantaranya observasi terstruktur, observasi tidak terstruktur,observasi partisipan, observasi non partispan, dan banyak lagi.

Selain metode observasi dan wawancara, banyak metode - metode yang lain yang bisa digunakan untuk mendukung perolehan data sesuai dengan konteks, situasi dan kondisi kebutuhan. 

TUJUAN OBSERVASI
           Menjaring perilaku manusia sebagaimana perilaku itu terjadi dalam kenyataan yang sebenarnya
           Mendeskripsikan kehidupan sosial yang sebenarnya
           Melakukan eksplorasi

ALASAN PENGGUNAAN
           Dasar semua ilmu pengetahuan
           Pelik (Tidak ada pengamatan dua orang yang sama)
           Proses aktif dan selektif
           Didasarkan atas pengalaman secara langsung (melihat, mendengar, mencatat perilaku/kejadian yang sebenarnya)
           Memperjelas hal-hal yang meragukan (yang tidak terungkap dalam wawancara, di luar persepsi responden, shg memperoleh data yang komprehensif)
Alasan penggunaan (Lanjutan)
           Mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi, memahami situasi-situasi yang rumit dan kompleks, shg memperoleh pandangan yang holistic
           Memperoleh kesan pribadi
           Memungkinkan pengamat menemukan sesuatu yang baru (discovery)

KOMPONEN YANG DIAMATI
           Ruang/tempat (aspek fisik/ obyek/benda-benda yang terdapat di tempat itu)
           Pelaku peristiwa (semua orang yang terlibat dalam situasi, tujuan apa yang ingin dicapai orang, makna perbuatan orang, perasaan, emosi yang dirasakan dan dinyatakan)
           Aktivitas/kegiatan (apa yang dilakukan orang dalam situasi itu, perbuatan/ tindakan/ kejadian/ peristiwa/rangkaian kegiatan/ waktu dan urutan kegiatan)
JENIS-JENIS OBSERVASI
           PARTISIPATIF
           NON PARTISIPATIF
           SISTEMATIK (STRUCTURED)
           NON SISTEMATIK
           EXPERIMENTAL
OBSERVASI PARTISIPATIF
• Pengamatan yang dilakukan dengan cara observer ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diselidiki
NON PARTISIPATIF
           Pasif
           Observer tidak berperan serta ikut ambil bagian
kehidupan observee
           Observer hanya sebagai penonton
SISTEMATIK
           Observasi berstruktur
           Menggunakan pedoman observasi
           Mempersiapkan instrumen observasi dengan kerangka/struktur yang jelas
           Mengklasifikasikan faktor-faktor yang akan diobservasi
           Kategori yang lebih spesifik, terbatas, terarah, dan sistematis
NON SISTEMATIK
           Tidak menggunakan pedoman observasi secara berstruktur
           Mengamati apa yang ada di tempat peristiwa pada saat itu dengan menggunakan frame  yang ada di dalam pemikiran atau mind observer
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
           Mengamati perlakuan yang dikondisikan
           Dengan sengaja menciptakan situasi/ kondisi di suatu tempat/ ruangan tertentu
           Kondisi yang diatur dan dikendalikan sedemikian rupa • Observer mengamati gejala yang muncul sebagai hasil pengkondisian
PANDUAN OBSERVASI
           CHECKLIST (DAFTAR CEK)
           RATING  SCALE
           CATATAN BERKALA
           ANECDOTAL RECORD
CHECKLIST (DAFTAR CEK)
           Alat observasi yang terdiri dari daftar item yang berisi
nama-nama obyek/ subyek
dan faktor-faktor yang diobservasi.
           Ada tidaknya faktor-faktor yang diobservasi
           Memberikan cek “ya” atau “tidak”
RATING SCALE
           Pencatatan terhadap suatu obyek/ peristiwa/ gejala menurut tingkatannya
           Daftar berisi tingkatan atau peringkat perilaku
           Berbentuk kuantitas, deskripsi, atau klasifikasi
CATATAN BERKALA
           Observer hanya mencatat pada waktuwaktu tertentu saja
           Mencatat kesan-kesan yang umum
ANECDOTAL RECORD
           Daftar catatan perilaku-perilaku yang dianggap spesial/ penting/ istimewa tentang apa dan bagaimana kejadian yang sebenarnya
           Bukan apa menurut pendapatnya
WAWANCARA WAWANCARA/INTERVIEW
           BATASAN
           TUJUAN
           ALASAN PENGGUNAAN • ISI WAWANCARA
           URUTAN PERTANYAAN
           RUMUSAN PERTANYAAN
           JENIS-JENIS WAWANCARA
BATASAN
• Wawancara
merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi verbal dengan
cara mengadakan tanya jawab baik langsung atau tidak langsung dengan responden
TUJUAN
• Untuk mengetahui apa yang terkandung
dalam pikiran, perasaan,
dan pandangan responden
tentang dirinya, orang lain, dan dunia sekitarnya
ALASAN PENGGUNAAN
           Dapat dilakukan kepada setiap individu tanpa dibatasi usia atau kemampuan membaca
           Dilakukan secara face to face, langsung berhubungan dengan sumber data
           Fleksibel dan dinamis
           Mampu memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi
ISI WAWANCARA
           Perbuatan responden (apa yang telah / lazim dilakukannya)
           Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran, atau pikiran responden tentang dirinya, orang lain, dan dunianya
           Perasaan responden, respon-respon emosional (kecemasan, ketakutan, senang, gembira, kecurigaan, kejengkelan terhadap sesuatu)
Lanjutan
           Pengetahuan responden (fakta, konsep, prinsip tentang apan yang diketahuinya)
          Pengindraan responden (apa yang dilihat, didengar, diraba, dicium/dikecapnya)
           Pengalaman responden (latar belakang pendidikan, pekerjaan, asal daerah, tempat tinggal, keluarga dsb)
URUTAN PERTANYAAN
           Dimulai dengan pertanyaan kejadian di masa sekarang (pekerjaan, tindakan responden)
           Tidak dimulai dengan hal-hal yang kontroversi, sensitif, bertentangan merusak kesantaian suasana
RUMUSAN PERTANYAAN (yang perlu dihindari)
           Mengajukan pertanyaan yang dikotomis (ya-tidak)
           Terlampau mempengaruhi, membatasi, mengikat, dan mengatur jawaban responden
           Memojokkan responden (sukar dijawab, sensitif, memalukan)
           Menimbulkan sikap defensif
           Pertanyaan majemuk (dua soal dalam satu pertanyaan), ambigou (menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda)
JENIS-JENIS WAWANCARA
           LANGSUNG
           TAK LANGSUNG
           TERSTRUKTUR
           TAK TERSTRUKTUR
WAWANCARA LANGSUNG
• Melakukan komunikasi verbal dengan orang yang menjadi sumber data secara langsung, tanpa
perantara, baik tentang diri dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan  dirinya
TAK LANGSUNG
• melakukan komunikasi verbal melalui perantara
TERSTRUKTUR
• Wawancara dengan menggunakan
pedoman yang telah disusun secara rinci,
sistematis, sehingga menyerupai checklist
• Interviewer hanya membubuhkan tanda cek pada nomor yang sesuai
TAK TERSTRUKTUR
• Responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan
pendapat, buah pikiran, pandangan, perasaannya tanpa diatur ketat
oleh interviewer dengan tujuan untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai responden.


REFRENSI


Tuesday, May 24, 2016




Observasi dan Wawancara

Dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian kualitatif harus melewati beberapa prosedur untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan. Dalam penelitian kualitatif, perolehan data merupakan hal yang sangat urgent. Peneliti dan perjalanan penelitian bergantung pada data yang diperoleh. Untuk memperoleh data, tentunya harus melakukan asesmen terlebih dahulu. Penggalian data dapat dilakukan dengan banyak cara. Namun yang akan dibahas pada kali ini adalah observasi dan wawancara.

Observasi dan wawancara sudah menjadi alat asesmen yang paling dasar dalam penelitian dan harus wajib ada. Menurut Patton, tujuan dari observasi sendiri adalah untuk memahami aktivitas -aktivitas yang berlangsung, menjelaskan siapa saja orang - orang yang terlibat di dalam suatu aktivitas, memahami makna dari suatu kejadian, serta mendeskripsikan setting yang terjadi pada suatu aktivitas. Namun pada dasarnya, observasi dilakukan untuk mengamati hal - hal yang kurang disadari oleh orang lain. Dan observasi ini menjadi metode yang paling mudah untuk memperoleh data bila dibandingkan dengan metode yang lain.

Sedangkan wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab. Wawancara menjadi metode pengumpulan data yang mudah dan efektif pula karena wawanara dapat memberikan  keterangan secara langsung dari pihak subjek. Sehingga sangat mendukung perolehan data dan hasilnya.

Wawancara juga memiliki banyak jenis dan bentuk. Diantaranya ada wawancara terbuka, tertutup, wawancara kelompok, wawancara individual,dan lain - lain. Sama halnya dengan wawancara, observasi juga memiliki banyak bentuk diantaranya observasi terstruktur, observasi tidak terstruktur,observasi partisipan, observasi non partispan, dan banyak lagi.

Selain metode observasi dan wawancara, banyak metode - metode yang lain yang bisa digunakan untuk mendukung perolehan data sesuai dengan konteks, situasi dan kondisi kebutuhan. 

TUJUAN OBSERVASI
           Menjaring perilaku manusia sebagaimana perilaku itu terjadi dalam kenyataan yang sebenarnya
           Mendeskripsikan kehidupan sosial yang sebenarnya
           Melakukan eksplorasi

ALASAN PENGGUNAAN
           Dasar semua ilmu pengetahuan
           Pelik (Tidak ada pengamatan dua orang yang sama)
           Proses aktif dan selektif
           Didasarkan atas pengalaman secara langsung (melihat, mendengar, mencatat perilaku/kejadian yang sebenarnya)
           Memperjelas hal-hal yang meragukan (yang tidak terungkap dalam wawancara, di luar persepsi responden, shg memperoleh data yang komprehensif)
Alasan penggunaan (Lanjutan)
           Mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi, memahami situasi-situasi yang rumit dan kompleks, shg memperoleh pandangan yang holistic
           Memperoleh kesan pribadi
           Memungkinkan pengamat menemukan sesuatu yang baru (discovery)

KOMPONEN YANG DIAMATI
           Ruang/tempat (aspek fisik/ obyek/benda-benda yang terdapat di tempat itu)
           Pelaku peristiwa (semua orang yang terlibat dalam situasi, tujuan apa yang ingin dicapai orang, makna perbuatan orang, perasaan, emosi yang dirasakan dan dinyatakan)
           Aktivitas/kegiatan (apa yang dilakukan orang dalam situasi itu, perbuatan/ tindakan/ kejadian/ peristiwa/rangkaian kegiatan/ waktu dan urutan kegiatan)
JENIS-JENIS OBSERVASI
           PARTISIPATIF
           NON PARTISIPATIF
           SISTEMATIK (STRUCTURED)
           NON SISTEMATIK
           EXPERIMENTAL
OBSERVASI PARTISIPATIF
• Pengamatan yang dilakukan dengan cara observer ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diselidiki
NON PARTISIPATIF
           Pasif
           Observer tidak berperan serta ikut ambil bagian
kehidupan observee
           Observer hanya sebagai penonton
SISTEMATIK
           Observasi berstruktur
           Menggunakan pedoman observasi
           Mempersiapkan instrumen observasi dengan kerangka/struktur yang jelas
           Mengklasifikasikan faktor-faktor yang akan diobservasi
           Kategori yang lebih spesifik, terbatas, terarah, dan sistematis
NON SISTEMATIK
           Tidak menggunakan pedoman observasi secara berstruktur
           Mengamati apa yang ada di tempat peristiwa pada saat itu dengan menggunakan frame  yang ada di dalam pemikiran atau mind observer
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
           Mengamati perlakuan yang dikondisikan
           Dengan sengaja menciptakan situasi/ kondisi di suatu tempat/ ruangan tertentu
           Kondisi yang diatur dan dikendalikan sedemikian rupa • Observer mengamati gejala yang muncul sebagai hasil pengkondisian
PANDUAN OBSERVASI
           CHECKLIST (DAFTAR CEK)
           RATING  SCALE
           CATATAN BERKALA
           ANECDOTAL RECORD
CHECKLIST (DAFTAR CEK)
           Alat observasi yang terdiri dari daftar item yang berisi
nama-nama obyek/ subyek
dan faktor-faktor yang diobservasi.
           Ada tidaknya faktor-faktor yang diobservasi
           Memberikan cek “ya” atau “tidak”
RATING SCALE
           Pencatatan terhadap suatu obyek/ peristiwa/ gejala menurut tingkatannya
           Daftar berisi tingkatan atau peringkat perilaku
           Berbentuk kuantitas, deskripsi, atau klasifikasi
CATATAN BERKALA
           Observer hanya mencatat pada waktuwaktu tertentu saja
           Mencatat kesan-kesan yang umum
ANECDOTAL RECORD
           Daftar catatan perilaku-perilaku yang dianggap spesial/ penting/ istimewa tentang apa dan bagaimana kejadian yang sebenarnya
           Bukan apa menurut pendapatnya
WAWANCARA WAWANCARA/INTERVIEW
           BATASAN
           TUJUAN
           ALASAN PENGGUNAAN • ISI WAWANCARA
           URUTAN PERTANYAAN
           RUMUSAN PERTANYAAN
           JENIS-JENIS WAWANCARA
BATASAN
• Wawancara
merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi verbal dengan
cara mengadakan tanya jawab baik langsung atau tidak langsung dengan responden
TUJUAN
• Untuk mengetahui apa yang terkandung
dalam pikiran, perasaan,
dan pandangan responden
tentang dirinya, orang lain, dan dunia sekitarnya
ALASAN PENGGUNAAN
           Dapat dilakukan kepada setiap individu tanpa dibatasi usia atau kemampuan membaca
           Dilakukan secara face to face, langsung berhubungan dengan sumber data
           Fleksibel dan dinamis
           Mampu memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi
ISI WAWANCARA
           Perbuatan responden (apa yang telah / lazim dilakukannya)
           Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran, atau pikiran responden tentang dirinya, orang lain, dan dunianya
           Perasaan responden, respon-respon emosional (kecemasan, ketakutan, senang, gembira, kecurigaan, kejengkelan terhadap sesuatu)
Lanjutan
           Pengetahuan responden (fakta, konsep, prinsip tentang apan yang diketahuinya)
          Pengindraan responden (apa yang dilihat, didengar, diraba, dicium/dikecapnya)
           Pengalaman responden (latar belakang pendidikan, pekerjaan, asal daerah, tempat tinggal, keluarga dsb)
URUTAN PERTANYAAN
           Dimulai dengan pertanyaan kejadian di masa sekarang (pekerjaan, tindakan responden)
           Tidak dimulai dengan hal-hal yang kontroversi, sensitif, bertentangan merusak kesantaian suasana
RUMUSAN PERTANYAAN (yang perlu dihindari)
           Mengajukan pertanyaan yang dikotomis (ya-tidak)
           Terlampau mempengaruhi, membatasi, mengikat, dan mengatur jawaban responden
           Memojokkan responden (sukar dijawab, sensitif, memalukan)
           Menimbulkan sikap defensif
           Pertanyaan majemuk (dua soal dalam satu pertanyaan), ambigou (menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda)
JENIS-JENIS WAWANCARA
           LANGSUNG
           TAK LANGSUNG
           TERSTRUKTUR
           TAK TERSTRUKTUR
WAWANCARA LANGSUNG
• Melakukan komunikasi verbal dengan orang yang menjadi sumber data secara langsung, tanpa
perantara, baik tentang diri dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan  dirinya
TAK LANGSUNG
• melakukan komunikasi verbal melalui perantara
TERSTRUKTUR
• Wawancara dengan menggunakan
pedoman yang telah disusun secara rinci,
sistematis, sehingga menyerupai checklist
• Interviewer hanya membubuhkan tanda cek pada nomor yang sesuai
TAK TERSTRUKTUR
• Responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan
pendapat, buah pikiran, pandangan, perasaannya tanpa diatur ketat
oleh interviewer dengan tujuan untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai responden.

REFRENSI